Benyamin Sueb (1939-1995)

Dikenal sebagai seniman serba bisa, sebagia aktor, biduan dan penghibur. Sejak kecil, Benyamin memang sudah tampil beda. Sifatnya yang jahil namun humoris membuat Benyamin disenangi teman-temannya. Seniman yang lahir di Kemayoran, 5 Maret 1939 ini sudah terlihat bakatnya sejak anak-anak. Sejak usia 6 tahun, Benyamin kerap menyanyi untuk menghibur tamu di setiap hajatan. Bakat seninya tak lepas dari pengaruh sang kakek, Haji Ung (Jiung) yang juga pemain teater rakyat di zaman kolonial Belanda. Sewaktu kecil, bersama 7 kakak-kakaknya, Benyamin sempat membuat orkes kaleng.
Mengaku tidak punya cita-cita yang pasti. ''Tergantung kondisi,'' kata penyanyi dan pemain film yang suka membanyol ini. Benyamin pernah mencoba mendaftar untuk jadi pilot, tetapi urung gara-gara dilarang ibunya.
Akhirnya jadi pedagang roti dorong. Ditawari bekerja di perusahaan bis PPD, langsung diterima. ''Tidak ada pilihan lain,'' katanya. Pangkatnya cuma kenek, dengan trayek Lapangan BantengwPasar Rumput. Itu pun tidak lama. ''Habis, gaji tetap belum terima, dapat sopir ngajarin korupsi melulu,'' tuturnya. Korupsi yang dimaksud ialah, ongkos penumpang ditarik, tetapi karcis tidak diberikan. Ia sendiri mula-mula takut korupsi, tetapi sang sopir memaksa. Sialnya, tertangkap basah ketika ada razia. Benyamin tidak berani lagi muncul ke pool bis PPD. Kabur, daripada diusut.
Setelah Lilis Suryani sukses dengan lagu-lagunya yang diiringi orkes gambang dan musik elektronik, Benyamin pun menyusul. Ternyata, ia lebih sukses. Ketika ia berpasangan dengan Ida Royani, namanya makin menanjak.
Yang menonjol pada diri Ben, begitu nama panggilannya, ia punya humor yang selalu siap keluar dari mulutnya: humor khas Betawi. Dalam menyanyi, Ben sering menyelingi dengan berbagai ucapan, kadang seperti mengomel, dan tentu maksudnya melucu. Itulah cirinya. Repotnya kalau muncul di televisi, mulutnya tidak pas dengan improvisasi humornya. ''Maklum, lagunya sudah direkam sebelum pengambilan gambar,'' ujarnya.
Tidak puas dengan hanya menyanyi, Ben lalu main film. Tahun 1973 sempat meraih Piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik dalam film Intan Berduri. Ia masuk deretan artis yang laris antara tahun 1972 dan 1976.
Tidak lama kemudian, ia pun jadi produser, dengan mendirikan PT Jiung Film. Bahkan, ia merangkap sebagai sutradara sekaligus pemain. Ben memang tidak pernah merasa puas. ''Kepuasan adalah suatu kemunduran,'' katanya. Sayang, usahanya mengalami kemunduran, dan PT Jiung Film dibekukan tahun 1979. Sebagai anak bungsu, Ben ternyata tidak manja. Malah lebih suka bertualang. Ketika kecil tidak pernah main di kampungnya sendiri di Gang Haji Ung, Kemayoran. Di sekolah, Taman Madya, ia tergolong nakal. Pernah melabrak gurunya ketika akan kenaikan kelas, ia mengancam: ''Kalau gue kagak naik lantaran aljabar, awas!''
Pernikahannya dengan Noni, 1959, mengalami pasang surut. Mereka bercerai 7 Juli 1979, tetapi rujuk kembali pada tahun itu juga. Ben sudah tiga kali menunaikan ibadat haji
Beliau berpulang pada 5 September 1995.

Pendidikan:
• Kursus Lembaga Pembinaan Perusahaan & Ketatalaksanaan, Jakarta (1960)
• Akademi Bank Jakarta, Jakarta (tidak tamat)
• SMA Taman Madya (Taman Siswa), Jakarta (1958)
• SMPN Menteng, Jakarta (1955)
Riwayat Pekerjaan:
• Aktor, penyanyi, penghibur
• Kondektur PPD (1959)
• Bagian Amunisi Peralatan AD (1959-1960)
• Bagian Musik Kodam V Jaya (1957-1968)
• Kepala Bagian Perusahaan Daerah Kriya Jaya (1960-1969)
Penghargaan:
• Meraih Piala Citra 1973 dalam film Intan Berduri (Turino Djunaidi, 1972) bersama Rima Melati
• Meraih Piala Citra 1975 dalam film Si Doel Anak Modern (Sjuman Djaya, 1975)
Film yang dibintangi:


  1. Honey Money and Jakarta Fair (1970)
  2. Dunia Belum Kiamat (1971)
  3. Hostess Anita (1971)
  4. Brandal-brandal Metropolitan (1971)
  5. Banteng Betawi (1971)
  6. Bing Slamet Setan Jalanan (1972)
  7. Angkara Murka (1972)
  8. Intan Berduri (1972)
  9. Biang Kerok (1972)
  10. Si Doel Anak Betawi (1973)
  11. Akhir Sebuah Impian (1973)
  12. Jimat Benyamin (1973)
  13. Biang Kerok Beruntung (1973)
  14. Percintaan (1973)
  15. Cukong Bloon (1973)
  16. Ambisi (1973)
  17. Benyamin Brengsek (1973)
  18. Si Rano (1973)
  19. Bapak Kawin Lagi (1973)
  20. Musuh Bebuyutan (1974)
  21. Ratu Amplop (1974)
  22. Benyamin Si Abu Nawas (1974)
  23. Benyamin spion 025 (1974)
  24. Tarzan Kota (1974)
  25. Drakula Mantu (1974)
  26. Buaya Gile (1975)
  27. Benyamin Tukang Ngibul (1975)
  28. Setan Kuburan (1975)
  29. Benyamin Koboi Ngungsi (1975)
  30. Benyamin Raja Lenong (1975)
  31. Traktor Benyamin (1975)
  32. Samson Betawi (1975)
  33. Zorro Kemayoran (1976)
  34. Hipies Lokal (1976)
  35. Si Doel Anak Modern (1976)
  36. Tiga Jango (1976)
  37. Benyamin Jatuh Cinta (1976)
  38. Tarzan Pensiunan (1976)
  39. Pinangan (1976)
  40. Sorga (1977)
  41. Raja Copet (1977)
  42. Tuan, Nyonya dan Pelayan (1977)
  43. Selangit Mesra (1977)
  44. Duyung Ajaib (1978)
  45. Dukun Kota (1978)
  46. Betty Bencong Slebor (1978)
  47. Bersemi Di Lembah Tidar (1978)
  48. Musang Berjanggut (1981)
  49. Tante Girang (1983)
  50. Sama Gilanya (1983)
  51. Dunia Makin Tua/Asal Tahu Saja (1984)
  52. Koboi Insyaf/Komedi lawak "88 (1988)
  53. Kabayan Saba Kota (1992)
Sumber: http://benyamin.multiply.com/profile atau cek tkp-nya langsung: http://jadul.blogspot.com/2006/05/benyamin-sueb.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hobby jadi "Peluang Usaha"

Seharusnya Busana Muslim Mampu Kurangi Syahwat